Building a Healthy Self-esteem




Jangan hanya berpikir positif terhadap orang lain šŸ™…

Yuk, berpikir positif terhadap diri sendiri dengan self-esteem yang sehat!

Wanderers, apakah kamu pernah dipuji temanmu, tapi lalu merasa pujian itu tidak layak untuk kamu dapatkan dan kamu pun mengelak pencapaianmu yang telah membuatmu dipuji?

Kalau pernah, itu bisa jadi salah satu tanda bahwa kamu memiliki self-esteem yang rendah, Wanderers!


By the way, apa sih self-esteem itu?

Self-esteem adalah opinimu secara keseluruhan terhadap dirimu sendiri; bagaimana perasaanmu tentang kemampuan dan keterbatasanmu [1].

Mereka yang memiliki self-esteem tinggi diyakini secara psikologis bahagia dan sehat sedangkan mereka dengan self-esteem rendah diyakini secara psikologis tertekan dan bahkan mungkin depresi. Memiliki self-esteem yang tinggi rupanya memberikan manfaat bagi mereka yang memilikinya, di antaranya mereka merasa baik tentang diri mereka sendiri, mereka mampu mengatasi tantangan dan umpan balik negatif secara efektif, dan mereka hidup di dunia sosial di mana mereka percaya bahwa orang menghargai dan menghormati mereka [2].

Sudah tahu pentingnya memiliki self-esteem yang sehat, lalu selanjutnya pasti penasaran dong Wanderers bagaimana cara untuk memilikinya?


Simak ulasan di bawah ini ya!


1. Identifikasi kondisi atau situasi yang membuatmu menurunkan self-esteem-mu

Dengan memahami permasalanmu, kamu akan merasa lebih mudah untuk mencari solusi.


2. Sadar akan pikiran dan keyakinanmu

Setelah kamu mengidentifikasi situasi, perhatikan pikiran dan keyakinanmu tentang situasi tersebut. Tanyakan kepada dirimu apakah keyakinan ini benar. Apakah kamu akan mengatakannya kepada temanmu? Jika kamu tidak akan mengatakannya kepada orang lain, jangan katakan kepada dirimu sendiri.


3. Terima pikiranmu

Alih-alih melawan atau diliputi oleh pikiran atau perasaan negatif, lebih baik menerimanya. Kamu tidak harus menyukainya, biarkan dirimu merasakannya. Pikiran negatif tidak perlu dikendalikan, diubah, atau ditindaklanjuti. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kekuatan pikiran negatifmu dan pengaruhnya terhadap perilakumu. Langkah-langkah ini mungkin tampak canggung pada awalnya, tetapi akan menjadi lebih mudah dengan latihan. Saat kamu mulai mengenali pemikiran dan keyakinan yang berkontribusi pada rendahnya self-esteem-mu, kamu dapat melawannya atau mengubah caramu berpikir tentangnya. Ini akan membantumu menerima nilai dirimu sebagai pribadi. Saat self-esteem-mu meningkat, kepercayaan diri dan rasa sejahteramu kemungkinan besar akan meningkat.


4. Pikirkan ulang pikiranmu

Pikirkan ulang pikiran negatifmu berkali-kali atau tulis pikiran-pikiran tersebut dengan cara yang tidak biasa, seperti dengan tanganmu yang tidak dominan. Bayangkan melihat pikiran negatifmu tertulis pada objek yang berbeda. Latihan-latihan ini dapat membantumu mengambil langkah mundur dari pikiran dan keyakinan yang seringkali otomatis dan kamu pun dapat mengamatinya. Alih-alih mencoba mengubah pikiramu, jauhkan dirimu dari pikiranmu. Sadarilah bahwa mereka tidak lebih atau kurang dari kata-kata.


5. Tantang pikiran negatifmu

Tanyakan pada diri sendiri apakah pandanganmu konsisten dengan fakta dan logika atau adakah penjelasan lain untuk situasi tersebut yang mungkin masuk akal.


6. Atur pikiran dan keyakinanmu

Sekarang ganti pikiran negatif atau tidak akuratmu dengan pikiran konstruktif yang akurat. Coba dengan hal-hal ini:

  • Gunakan pernyataan penuh harapan. Perlakukan dirimu dengan kebaikan dan dorongan. Daripada berpikir presentasimu tidak akan berjalan dengan baik, coba katakan pada diri sendiri hal-hal seperti, "Meskipun sulit, aku bisa menangani situasi ini."

  • Maafkan dirimu. Setiap orang membuat kesalahanā€”dan kesalahan bukanlah cerminan permanen kamu sebagai pribadi. Katakan pada diri sendiri, "Saya membuat kesalahan, tapi itu tidak membuat saya menjadi orang jahat."

  • Hindari pernyataan 'harus'. Jika kamu menemukan bahwa pikiranmu penuh dengan kata-kata ini, kamu mungkin mengajukan tuntutan yang tidak masuk akal pada dirimu sendiriā€”atau pada orang lain. Menghapus kata-kata ini dari pikiranmu dapat menghasilkan harapan yang lebih realistis.

  • Fokus pada hal yang positif. Pikirkan tentang bagian hidupmu yang bekerja dengan baik.

  • Pertimbangkan keterampilan yang kamu gunakan untuk mengatasi situasi yang menantang.

  • Pertimbangkan apa yang telah kamu pelajari. Jika itu adalah pengalaman negatif, apa yang mungkin kamu lakukan secara berbeda di waktu berikutnya untuk menciptakan hasil yang lebih positif?

  • Beri label ulang pada pikiran yang mengganggu. Kamu tidak perlu bereaksi negatif terhadap pikiran negatif. Sebaliknya, pikirkan pikiran negatif sebagai sinyal untuk mencoba pola baru yang sehat. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang bisa aku pikirkan dan lakukan untuk mengurangi stres ini?"

  • Mendorong diri sendiri. Beri dirimu penghargaan karena membuat perubahan positif. Misalnya, "Presentasiku mungkin tidak sempurna, tetapi rekan-rekanku mengajukan pertanyaan dan tetap terlibatā€”yang berarti aku telah mencapai tujuanku."


References

[1] Self-esteem check: Too low or just right?. (2020, July 14). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/self-esteem/art-20047976

[2] Heatherton, T. F., & Wyland, C. L. (2003). Assessing self-esteem. In S. J. Lopez & C. R. Snyder (Eds.), Positive psychological assessment: A handbook of models and measures (pp. 219ā€“233). American Psychological Association. https://doi.org/10.1037/10612-014


Semangat membangun healthy self-esteem untuk hidup yang lebih baik, Wanderers!


Written by: Agustind Farras Jauharo